Gambar-Lukisan-Kaligrafi-Asma-Allah

Suatu hari sekeping uang logam milik ‘Abdullâh Bin Marwân jatuh ke dalam sumur yang sangat kotor. Ia lalu mengupah beberapa orang dengan bayaran sebesar tiga belas Dinar untuk mengeluarkan uang logam itu dari dalam sumur. Beliaupun ditanya:

“Mengapa demi sekeping uang logam yang tidak ada artinya engkau bersusah-payah dan mengeluarkan banyak biaya?”

Beliau menjawab:

“Pada uang itu tertulis nama Allâh SWT”.[1]

[1] ‘Abdul Karîm bin Hawâzin Al-Qusairiy, Ar-Risâlatul Qusyairiyyah, Dârul Khair, hal.110.