Profil

Habib Novel Alaydrus

Melayani dengan hati
Menuju kebahagiaan abadi

Biografi

Habib Novel Alaydrus atau yang lebih akrab dipanggil dengan Habib Novel lahir dan tumbuh besar di kota Solo, 24 Juli 1975 / Kamis, 15 Rajab 1395 H. Beliau merupakan putra pertama dari pasangan Muhammad Alaydrus dengan Luluk Al-Habsyi.

Ketika masih dalam kandungan, Ibunda beliau bermimpi didatangi oleh Alm. Habib Soleh Al-hamid Tanggul kemudian memberikan sebuah kitab berbahasa arab yang cukup tebal. Sang ibupun meyakini bahwa kitab yang dimaksud adalah anak yang dikandungnya itu.

Nama Novel diberikan oleh ayah beliau untuk meneladani Habib Salim bin Jindan yang menamakan putranya dengan Nauval. Harapan ayahanda beliau agar kelak anaknya ini menjadi singa podium seperti Habib Salim bin Jindan dan putranya.

Pendidikan
  • SD, SMP Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro, Surakarta
  • SMAN 2, Surakarta
  • Pesantren Darul Lughah wad Dakwah, Raci, Pasuruan
Nasab

Naufal bin Muhammad bin Ahmad bin Abdurrahman bin Husein bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Hasan Shohib Arridhoh bin Alwi Shohib Tsibbi bin Abdullah Maula Thooqqoh bin Ahmad bin Husein bin Abdullah Alaydrus bin Abu Bakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Maula Dawileh bin Ali bin Alwi Alghuyyur bin Muhammad Alfaqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Kholi’ Qosam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Ar Rumi bin Muhammad An Naqib bin Ali Aluraidhi bin Jakfar Ash Shodiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein Putra Ali dan Fatimah Az Zahra binti Muhammad Rasulullah

Cerita Hidup

Selepas tamat dari pendidikan menengah atas, kakek beliau memberikan nasehat

Jika engkau menguasai Bahasa arab maka engkau akan mendapatkan ilmu laduni

Maka saat dilarang oleh ibundanya untuk meneruskan pendidikan ke bangku kuliah di luar kota, pada akhir tahun 1994 hingga pertengahan tahun 1995, beliau berhasil merayu ibundanya untuk belajar bahasa Arab di pesantren Darul Lughah wad Dakwah untuk mengejar ilmu laduni seperti yang dijanjikan kakek beliau.

Dalam masa kurang lebih 7 bulan, beliau berhenti dari pesantren atas permintaan ibundanya. Ketika mengajukan izin untuk berhenti, Habib Hasan Baharun yang tidak mudah memberikan izin, secara mengejutkan justru berkata

Pulanglah, yang kamu pelajari sudah cukup dan engkau telah memperoleh keberkahan

Ucapan Habib Hasan itu terbukti selepas meninggalkan pesantren, Habib Novel secara rutin belajar kepada Habib Anis bin Alwi Al-habsi di Solo sejak tahun 1995 hingga wafatnya beliau di tahun 2006.


Majelis Ar-Raudhah Habib NovelHabib Novel mulai menerjemahkan dan menulis buku atas permintaan putra Habib Anis; Habib Husein, sejak tahun 1997 hinggal kini. Karya beliau sudah mencapai puluhan judul. Klik disini untuk melihat detil karya beliau.

Sepeninggal Habib Anis, Habib Novel baru secara aktif berdakwah keliling nusantara hingga ke mancanegara. Beliaupun mendirikan majelis Ar-Raudah yang bermarkas besar di Jl. Dewutan No. 112 Rt. 01 Rw. 16 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo 57117. Majelis yang beliau asuh mendapat sambutan baik dari masyarakat luas, terbukti kajian yang beliau selenggarakan tiap jumat malam dikunjungi oleh ribuan orang dari berbagai pelosok negeri.

Satu hal yang selalu beliau sampaikan, dakwah agar berhasil maka yang dilihat, didengar, dicium, dan dirasakan haruslah enak. Oleh karena itu beliau selalu berusaha mengemas majelisnya seindah mungkin. Baik dari visual, sound system, fisik bangunan, aromanya dan sajian makanannya.

Diatas tanah seluas 1800m2 itulah majelis Ar-Raudah didirikan dan menjadi tempat yang dicari dan didatangi oleh umat.

– Undangan –

Ingin mengundang
Habib Novel ?

Hubungi Admin Mabes
+62 822 4339 3337

Donasi

Ingin berpartisipasi
sedekah jariyah ?

Silahkan transfer kepada Novel
pada rekening berikut:

  1. BNI 0236040423
  2. BCA 0152092154
  3. BRI 310501001155502
  4. BSM 7730040077
about-page-2
× Ada yang bisa saya bantu?