Kekayaan yang hakiki bukanlah berlimpah harta, akan tetapi hati yang merasa cukup.
Rasulullah saw bersabda:

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ . وَلكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kaya bukanlah berlimpahnya harta, akan tetapi kaya adalah jiwa yang merasa cukup.
(HR Muslim)

Untuk menjadi kaya sebetulnya adalah sangat mudah, yaitu dengan menjadikan Akhirat
sebagai tujuan hidup. Rasulullah saw bersabda:

مَنْ كَانَتْ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ الله غِنَاهُ في قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ
راغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمُّهُ جَعَلَ الله فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ
مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa semangatnya tertuju kepada Akhirat, maka Allah meletakkan dalam hatinya rasa
cukup (kaya) dan Allah mempersatukan keluarganya serta dunia mendatanginya dalam keadaan
tunduk. Dan barang siapa semangatnya tertuju kepada dunia, maka Allah akan menjadikan
kemiskinan di depan matanya, menceraiberaikan keluarganya dan dunia tidak akan datang
kepadanya kecuali apa yang telah ditakdirkan untuknya.
(HR Tirmidzi)