BERAMALLAH sebanyak mungkin, dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara berkesinambungan (mudâwamah). Jangan remehkan satu amal pun yang pernah kau kerjakan. Sebab, setelah Imam Ghazâlî wafat, seseorang bermimpi bertemu dengannya dan bertanya, “Bagaimana Allâh memperlakukanmu?”.
“DIA mengampuniku,” jawab Imam Ghazâlî.
“Amal apa yang menyebabkan Allâh mengampunimu?”
“Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas.”
Ketahuilah, amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada di sekitarnya.
suka 🙂