Habib Abdullah Al-Haddad berkata dalam qoshidahnya:
Rasa takut kepada Allah Al-Adhim
dan juga rasa harap,
keduanya adalah obat
yang sangat bermanfaat
“Al-Khouf” (takut) adalah penderitaan dan rasa tak enak hati karena menunggu kedatangan sesuatu yang dibenci. Dan “Ar-Roja” (harap) adalah ketentraman dan kebahagiaan hati karena menunggu kedatangan sesuatu yang disukai. Keduanya: takut dan harap, adalah obat untuk menghilangkan perasaan aman dari makar Allah dan untuk mengobati perasaan putus asa dari rahmat-Nya. Tiada yang merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang yang merugi, dan tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang merugi.
Maksud aman di sini adalah perasaan yakin bahwa Allah tidak akan menyiksanya. Putus asa di sini adalah perasaan yakin bahwa Allah tidak akan merahmatinya. Keduanya adalah sikap yang bodoh terhadap Allah dan dapat menjadi penyakit yang membinasakan. Obat bagi kedua penyakit ini adalah Al-Khouf dan Ar-Roja karena dengan memiliki kedua perasaan tadi manusia akan berpikir bahwa boleh jadi, Allah akan menyiksanya atau merahmatinya. Jadi, janganlah terlalu yakin dengan dirimu. Benar, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, namun juga maha pedih siksanya:
“Yang Maha mengampuni dosa dan menerima taubat, pedih siksa-Nya, mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk).” (QS Al Mukmin, 40:3)
Jika manusia membayangkan kerasnya siksa Allah Ta’âlâ, maka hatinya akan merasa sedih dan menderita. Namun, jika membayangkan rahmat dan ampunan-Nya, meski ia tahu bahwa siksa Allah amat pedih, hatinya merasa tenang. Al-Khouf dan Ar-Roja bagaikan dua sayap burung. Ar-Roja menggerakkan manusia untuk berbuat kebaikan sebanyak mungkin. Al-Khouf mengekang manusia dari perbuatan yang membahayakan keselamatan.