ilmu

Diterjemahkan Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus,
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, Solo

Di dalam sebuah hadis marfû’, Mu’âdz bin Jabal ra berkata :

Tuntutlah ilmu, sebab menuntut ilmu karena Allâh adalah kebaikan, usaha untuk mencari ilmu adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbîh, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah, menyampaikannya kepada ahlinya adalah pendekatan diri kepada Allâh. Ilmu adalah teman yang menghibur saat kesepian, sahabat ketika sendirian, petunjuk saat senang maupun susah, wakil di hadapan teman-teman, pendamping ketika bersama para sahabat dan mercusuar yang menerangi jalan menuju surga.

Dengan ilmu, Allâh memuliakan suatu kaum sehingga mereka menjadi suri tauladan kebajikan dan pemberi petunjuk yang diteladani. Orang-orang yang berilmu menjadi pemberi petunjuk kebajikan. Napak tilas mereka selalu dicari dan segala perbuatan mereka diikuti. Para Malaikat pun ingin menghias mereka dan dengan sayapnya membelai mereka. Segala sesuatu yang basah maupun kering ber-tasbîh untuk mereka, bahkan segala jenis ikan, hewan laut, hewan buas, ternak darat, langit dan bintang-bintang memintakan ampun bagi mereka. Ilmu membuat hati yang buta menjadi hidup, menyinari mata saat berada dalam kegelapan, memperkuat tubuh ketika lemah dan menyampaikan seorang hamba kepada kedudukan para abrâr dan derajat yang tinggi. Merenungkan ilmu dapat disamakan dengan berpuasa (Sunnah) dan mempelajarinya dapat disamakan dengan shalat (Sunnah). Dengannya Allâh ditaati, disembah, diesakan dan ditakuti. Dengan ilmu, hubungan silaturahim dapat bersambung. Ilmu adalah pemimpin dan amal adalah pengikutnya. Ilmu diberikan Allâh kepada orang-orang yang berbahagia (su’adâ`) dan tidak diberikan kepada orang-orang yang sengsara (asyqiyâ`).

📣 Telegram Channel :
Telegram.me/majelisarraudhah